Tulusku Menjadi Pupus -001

catatan-01 / tulusku telah pupus.

Saat saat terpuruk, memang memahami diri sendiri jauh lebih baik daripada harus berbicara tentang rumitnya isi kepala.

aku terbiasa dalam hal pura-pura, dan aku terbiasa dalam menyimpan luka, aku memang tak sepandai itu, tapi bukan berarti aku tak mengerti tentang rasa.

aku memang tidak mengerti tentang dirimu, tapi aku paham isi hatiku tentang ketulusanku kepadamu, kalau saja kau paham betapa berat aku ikhlas menjalani hari-hariku untuk selalu bersamamu.

mungkin, kamu akan lebih menghargai perasaanku dibanding egomu, mungkin kamu akan lebih peduli padaku dibanding dengan keegoisan dan keras kepalamu.

aku memang tak semenarik perihal pasangan terbaik, tapi aku tau tentang menjadi dua insan untuk menjadi yg terbaik, aku paham, dan aku paham.

bisakah, kamu mengerti tentang apa yang selama ini kurasakan?

kamu terlalu egois, untuk luka yang ku pendam.

seorang bijak memang berkata jika cinta ia akan ikhlas menerima, tapi bagiku kenapa hanyaku yang menerima sedang kau terlihat biasa saja, tanpa hadirku disini, dan tanpa rasaku disini.

Ah, sudahlah , aku memang payah perihal rasa dan cinta, tapi aku tidak pernah payah soal setia dan percaya.

bodoh, ya, benar! bodoh memang jika harus terus aku yang terluka.

tapi memang, untuk bisa kuat, kita perlu dipahat agar mengerti arti kuat itu sendiri.

sabar ya, akan ada waktunya kamu mendapat seseorang yang sangat berharga untuk hadirnya di hidupmu.

kelak, akan ada waktunya untuk merawat luka yang telah padam, dan ia akan menjadi cahayamu untuk penerang gelap dalam hidup, 

semangat ya:)

dariku, salam.

To be continued for season 01 To 01